16 January 2015

Bonaran Situmeang Menjadi Tersangka

TersangkaJAKARTA (Suara Karya): Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Tapanuli Tengah, Raja Bonaran Situmeang, sebagai tersangka tindak pidana korupsi karena diduga memberi suap kepada Akil Mochtar sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Penetapan Bonaran sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik) yang ditandatangani pimpinan KPK pada 19 Agustus 2014.
Juru bicara KPK, Johan Budi SP, Rabu, mengatakan, Bonaran disangka penyidik KPK telah melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Beberapa saat setelah Johan mengumumkan status tersangka terhadap Bonaran di Jakarta, penyidik KPK lainnya melakukan penggeledahan di rumah dinas dan ruang kerja Bonaran di Tapanuli Tengah. Menurut Johan, penggeledahan itu dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB.

25 March 2014

Ziarah "Massal" Bersama Pemred dan Masyarakat Tandai Pembukaan MTQ

Tapteng (SIB)- Pembukaan MTQ Kabupaten Tapteng tahun 2014 , Senin (24/3/2014), berlangsung meriah, ditandai dengan ziarah "massal" ke Makam Papan Tinggi di kota tua Barus. bersama para Pemimpin Redaksi (Pemred)  masyarakat dan SKPD Pemkab  dipimpin Ketua MUI Tapteng, Ngadiman KS.

Menurut Ngadiman, Makam Papan Tinggi merupakan makam Tuan Syech Mahmud dari Hadral Maud  Negeri   Yaman yang seorang pedagang sekaligus penyiar agama Islam yang wafat pada tahun Ha'mim, Menurut penelitian ahli sejarah tahun Ha'mim adalah tahun 40 H.

08 September 2011

Fasilitas Umum di Barus Rusak karena Gempa

MEDAN (EKSPOSnews): Sejumlah fasiliats umum di Desa Ujung Batu, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mengalami retak-retak akibat gempa berkekuatan 6,7 Scala Richter yang mengguncang Singkil, Provinsi Aceh, pada Selasa (6/9) sekitar pukul 00.55 WIB.

Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah (Tapteng) Jamaluddin Marpaung yang dihubungi dari Medan, Rabu 7 September 2011 mengatakan, kerusakan akibat gempa tersebut, tidak hanya terjadi pada masjid, tetapi juga gereja, bangunan sekolah, rumah penduduk serta sarana dan prasarana lainnya.

Gereja yang mengalami kerusakan itu, menurut dia, terdapat di Desa Aek Dakka. Nama gereja itu adalah HKBP dan berada di lereng bukit Kecamatan Barus atau sekitar 415 Km arah barat Kota Medan.

"Dinding pagar Gereja HKBP jebol dan sebahagian goyang, tanah di sekitar gereja retak-retak, dikhawatirkan akan mengancam keselamatan para jemaat gereja," kata Jamaluddin.

Begitu juga Masjid Al Hidayah mengalami retak-retak.

Selain itu, kata dia, kerusakan lainnya adalah tiga gedung sekolah retak-retak, yakni SDN Negeri 1 dan 2 Perguruan Tribukit dan tiga unit rumah masyarakat juga mengalami retak-retak.

"Kerusakan sekolah dan rumah masyarakat itu, seluruhnya berada di Desa Hasang, Kecamatan Barus," ujarnya.

Kemudian kerusakan lainnya, yakni satu rumah penduduk retak-retak di Desa Kinali, menara bagian atas Mushalla Al-Munawar di Desa Kampung Solok patah dan retak-retak.

Teras luar Sekolah MAN di Kelurahan Padang Masiang ambruk, pagar rumah milik MH Nainggolan ambruk dan SDN Padang Masiang retak-retak.

Mengenai kerugian akibat gempa yang terjadi di Kecamatan Barus, sampai saat ini belum dapat diketahui dan masing sedang didata petugas yang menangani masalah gempa itu.

"Warga Kecamatan Barus juga masih trauma dan ketakutan akibat gempa di Singkil, Aceh, yang meluas hingga ke Kabupaten Tapteng," katanya.

Berkekuatan 6,7 SR Gempa berkekuatan 6,7 Scala Richter (SR) terjadi di kawasan Singkil Baru, Provinsi Aceh, Selasa sekitar pukul 00.55 WIB.

"Tepatnya pukul 00.00 WIB lebih 12 detik," kata Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Hendra Suwarta ketika dihubungi ANTARA Medan, Selasa dinihari.

Menurut Hendra, gempa tersebut berpusat di 2,81 lintang utara dan 97,85 bujur timur atau berada 59 Km di timur laut Singkil, Aceh.

Berdasarkan data yang didapatkan BMKG Wilayah I Medan, gempa tersebut terjadi di kedalaman 78 Km.

Gempa berkekuatan 6,7 SR tersebut terasa hingga ke Kota Medan dan beberapa daerah di Kabupaten Deli Serdang.

"Namun tidak terlalu terasa, hanya sekitar dua atau tiga MMI," katanya.

Meski berkekuatan hingga 6,7 SR, BMKG Wilayah I Medan memperkirakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.(an)

Barus