Kisah
tentang ‘Putri Runduk’ sangat dikenal oleh masyarakat di sepanjang pesisir
barat Sumatera Utara, mulai dari Barus sampai ke Natal, meski dengan versi
masing-masing. D. Edi Saputra, seorang seniman asal Sibolga Tapteng, menuliskan
catatan ‘antara sejarah dan legenda’ kisah putri yang konon sangat cantik ini.
Dari sisi
cerita, Putri Runduk tak kalah menarik dengan cerita lain yang ada di bagian
lain tanah air kita. Ada cerita tentang Kejadian Danau Toba di Tanah Batak,
Malin Kundang dari Minang, Sampuraga dari Mandailing, Putri Hijau dari Melayu
Deli, Roro Jonggrang dari Jawa, Nyi Roro Kidul, dll.
Sebuah
cerita rakyat biasanya dituturkan oleh para orang tua kepada anak dan cucu
mereka. Demikianlah dari waktu ke waktu dari zaman ke zaman, cerita itu
mengalir dan terwarisi oleh generasi berikutnya. Penulisan kisah mengenai
‘Putri Runduk’ ini bermula dari niat Dinas Pariwisata dan Budaya Pemuda dan
Olahraga Kota Sibolga, untuk menggali cerita atau sejarah ”Putri Runduk”, yang
sudah turun temurun didengar dan diperbincangkan. Kisah ini diharapkan menjadi
”sesuatu” yang lebih bernilai dan membuka kemungkinan menjadikannya sebagai
”ikon wisata budaya” kota ini. Meski harus diakui masih cukup jauh langkah dan
upaya menuju apa yang diinginkan, keterbatasan data dan sumber informasi, baik
yang tertulis atau tak tertulis. Selain itu, cakupan wilayah kisah dan cerita
yang sangat luas, menyangkut demografis wilayah lain, selayaknya menjadi
pemikiran untuk dicari kesamaan versi dan alur ceritanya.