BARUS SEHARUSNYA JADI CAGAR BUDAYA

28 November 2013

Warga Tapteng Hibahkan Tanahnya ke Pemerintah

Foto bersama Bupati Tapanuli Tengah

PUTRA BARUS -Barus, Sumut, 16/11 (Antara) – Sejumlah warga Desa Pananggahan Kecamatan Barus Utara Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara menghibahkan tanah kepada pemerintah setempat untuk dijadikan lokasi pembangunan objek wisata, guna menarik minat wisatawan berkunjung ke wilayah tersebut. 
     “Pihak Pemerintah menyampaikan apresiasi tinggi atas antusias masyarakat yang berlomba-lomba menghibahkan tanahnya untuk pembangunan objek wisata makam papan tinggi di Barus Utara,” ujar Kabag Humas Pemkab Tapteng, Iwan Sinaga di Barus, Sabtu.
     Menurutnya, semangat dan kerelaan warga menghibahkan tanah untuk pembangunan ‘makam papan tinggi’ yang akan dijadikan sebagai objek wisata rohani di daerah tersebut, sangat patut ditiru agar percepatan pembangunan industri pariwisata dapat berkembang secara optimal.
     

08 October 2013

Kapur Barus, Produk Unggulan Sriwijaya

Walau tidak dihasilkan dekat pusat kerajaan, kapur barus merupakan komoditas penting di masa Sriwijaya.
kapur,barus,kamper
Produk yang sudah terkenal sebelum masa Sriwijaya. Ilustrasi oleh Fredy Susanto.
Biksu I-Tsing dalam catatannya yang dibuat menjelang akhir abad ketujuh menyebut kapur barus sebagai salah satu produk andalan Shih-li-fo-shih (Sriwijaya). Kapur barus, atau kamper, menurut para ahli sejarah bahkan memang sudah dikenal oleh bangsa-bangsa Timur Tengah jauh sebelum berdirinya Sriwijaya. Mungkin sejak awal-awal Masehi atau bahkan jauh sebelumnya.

22 August 2013

Jejak Kejayaan Barus di Lobu Tua

Hamparan sawah berpagar pohon kelapa di dekat pantai di Desa Lobu Tua, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tanah bercampur pasir di areal persawahan itu menjadi salah satu penanda jejak tsunami yang pernah melanda Desa Lobu Tua.
KOMPAS.com - Pasir laut berserak di perkebunan kopi milik Rahima Manalu (51) di Desa Lobu Tua, Kota Barus, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Di bawah rimbun pokok kopi itulah, jejak kejayaan Barus masa lalu ditemukan.

Kebun ini berada pada ketinggian sekitar 10 meter dari permukaan laut dengan jarak sekitar 2 kilometer dari pantai. Di bawah tebing, sawah menghampar luas hingga ke tepi Samudra Hindia. Dua sungai besar, yaitu Aek Busuk dan Aek Raja mengapitnya.